Tuesday, February 21, 2017

Download Pdf Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja


KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 1405/MENKES/SK/XI/2002

TENTANG

PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA

PERKANTORAN DAN INDUSTRI

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Download Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit

Menteri Kesehatan Republik Indonesia

NOMOR : 129/Menkes/SK/II/2008

TENTANG

STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT

Download Pdf Tentang Standar Profesi Bidan

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : 369/Menkes/SK/III/2007

Tentang

Standar Profesi Bidan

Download Pdf Tentang Pelimpahan Sebagian Wewenang Menteri Kesehatan

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR HK. 02.02/MENKES/264/2015

                TENTANG

PELIMPAHAN SEBAGIAN WEWENANG MENTERI KESEHATAN SELAKU PENGGUNA BARANG DALAM PENMGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHGATAN


Download Pdf Tentang Formularium



KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 159/MENKES/SK/V/2014

TENTANG

PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN

NOMOR 328/MENKES/SK/IX/2013 TENTANG

FORMULARIUM NASIONAL

Download pdf Tentang Standar Antropometri Penilaian Gizi Dan Anak



Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : 1995/Menkes/SK/XII/2010


                   Tentang 

Standar Antropometri Penilaian Gizi Anak

Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Download

DOWNLOAD PDF KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN (KEPMENKES)



KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR HK.02.02/MENKES/589/2016

TENTANG

PENETAPAN LOGO KEMENTERIAN KESEHATAN



Download di sini


Undang Undang

Tahun 1997

    UU No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Tahun 1998

    UU No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia

Tahun 1999

    UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

Tahun 2002

    UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Tahun 2003

    UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
    UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Tahun 2004
    UU No. 10 tahun 2004 Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
    UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Tahun 2007

    UU No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
    UU No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan

Tahun 2009

    UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
    UU No. 26 tahun 2009 tentang Pajak Retribusi Daerah
    UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan Lingkungan Hidup
    UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika
    UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
    UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

216 TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS DAPAT PREDIKAT NAKES TELADAN TINGKAT NASIONAL 2016




Tahun ini, sebanyak 216 orang Tenaga Kesehatan Puskesmas mendapatkan predikat sebagai Tenaga Kesehatan (Nakes) Teladan Tingkat Nasional tahun 2016. Nakes Teladan berasal dari 34 Provinsi di salah satu Hotel di kawasan Jakarta Selatan. Nakes Puskesmas Teladan Tingkat Nasional terdiri dari 27 Dokter, 21 Dokter Gigi, 29 Perawat, 28 Bidan, 25 tenaga kesehatan masyarakat, 33 tenaga gizi, 18 tenaga kesehatan lingkungan, 16 ahli teknologi laboratorium medik, dan 19 tenaga kefarmasian. Penganugrahan Nakes Puskesmas Teladan tingkat Nasional tahun 2016 mengangkat tema Tenaga Kesehatan Teladan Penggerak Pembangunan Kesehatan Masyarakat.




Senin pagi (15/8), Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K), memberikan apresiasi secara langsung kepada para Nakes Teladan. Secara simbolis Menkes memberikan kepada Sembilan orang Nakes Puskesmas Teladan, yaitu: 1) Kategori Dokter: Alwin Assagaf, Puskesmas Siko, Maluku Utara; 2) Kategori Dokter Gigi: Farawati Taruliasi, Puskesmas Kelurahan Kembangan, DKI Jakarta; 3) Kategori Perawat: Ruben Suhuneap, Puskesmas Anggruk, Yahukimo Papua; 4) Kategori Bidan: Nurlina Sri Andalis, Puskesmas Ngombol, Purworejo, Jawa Tengah; 5) Kategori Kesehatan Masyarakat: Agus Khendra Firdaus, Puskesmas Delang, Kab. Lamandau, Kalimantan Tengah; 6) Kategori Nutrisionis: Yusnidar Harahap, Puskesmas Siak Hulu, Kab. Kampar, Riau; 7) Julita Ernesta Saba, Puskesmas Puwatu, Kendari, Sulawesi Tenggara; 8) Kategori Sanitarian: Aminah, Puskesmas Cibeureum, Kuningan, Jawa Barat; 9) Kategori Kefarmasian: Vica kurnia Maya, Puskesmas Kersik, tuo, jambi.




Menurut Menkes, tenaga kesehatan berperan besar dalam menentukan sukses atau tidaknya pembangunan kesehatan di masyarakat. Melalui penghargaan Nakes teladan, diharapkan mampu memotivasi dan meningkatkan kinerja Nakes dalam memberikan pelayanan kesehatan profesional bagi masyarakat. Nakes teladan juga diharapkan dapat menjadi penggerak pembangunan kesehatan sehingga masyarakat akan dapat berperilaku hidup bersih dan sehat untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.




Di Indonesia, puluhan ribu tenaga kesehatan di Puskesmas adalah teladan yang telah bekerja dengan sungguh-sungguh dan menunjukkan prestasi kerja yang sebaik-baiknya. Mereka adalah pahlawan bangsa yang menunaikan tugasnya hingga di pelosok pedesaan, bahkan terpencil dan di kepulauan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, tutur Menkes.




Sejak tanggal 14 Agustus 2016 seluruh Nakes teladan telah mengikuti rangkaian kegiatan meliputi: 1) Pertemuan dengan Ibu Menkes dan jajarannya, 2) Mendengarkan pemaparan tentang program-program Kementerian Kesehatan yang disampaikan oleh para Eselon I dan II Kementerian Kesehatan RI 3) Mendengarkan Pidato kenegaraan di Gedung MPR/DPR RI, 4) Mengikuti renungan suci di TMP Kalibata, 5) Mengikuti upacara penaikan bendera tanggal 17 Agustus di Istana Negara, 6) Menghadiri acara ramah tamah dengan Presiden di Istana Bogor Jawa Barat, 7) Wisata sejarah/pendidikan ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).




Penghargaan yang diberikan kepada Nakes Teladan merupakan manifestasi rasa terima kasihdan penghargaan dari Pemerintah kepada tenaga kesehatan di Daerah, kata Menkes.




Sebagai apresiasi, seluruh Nakes Teladan akan mendapatkan tabungan senilai 10 juta rupiah dan laptop. Selain itu, panitia juga melakukan seleksi terhadap makalah yang disampaikan untuk memilih peserta dengan makalah terbaik yang akan mendapatkan hadiah tambahan dari sponsor berupa sepeda motor dan hadiah menarik lainnya.




Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 1500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.kemkes.go.id dan email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id.

Saturday, February 18, 2017

Menurunkan Demam Pada Anak Menggunakan Kompres Dengan Tepat




Cara tepat menggunakan Kompres


Demam merupakan gejala umum pada saat sakit. Suhu tubuh meningkat di atas normal. Baik pada bayi, anak-anak maupun dewasa, peningkatan panas tubuh ini tetap harus di waspadai dan di pantau. Kenaikan suhu tubuh yang berlebihan dapat memberikan implikasi medis yang serius.


Akibat dari panas tubuh yang berlebihan, salah satunya adalah kejang demam, yang umum terjadi pada anak-anak. Hal ini merupakan respon tubuh, terutama otak, atas kenaikan suhu tubuh yang berlebihan. Terjadinya kejang demam pada anak dapat beragam, dari yang ringan, seperti mata melotot hingga berat, seperti kejang seluruh tubuh.

Menurunkan demam anak



Berdasar durasinya, kejang demam di bagi menjadi : 

Kejang demam yang sederhana, terjadi dari beberapa detik hingga 15 menit. Terjadi pada seluruh baian tubuh dan tidak akan terulang kembali selama 24 jam.
Kejang demam yang kompleks, yang dapat terjadi lebih dari 15 menit, dapat dapat terulang kembali dalam 24 jam.


Pada bayi dan anak-anak, titik kritis panas tubuh adalah 38 derajat Celcius. Sedangkan pada orang dewasa, suhu 39,4. Pada titik suhu seperti ini sebaiknya harus di waspadai, sebab sampai saat ini, belum di temukan obat yang dapat mencegah terjadi kejang demam. Yang bisa di lakukan untuk mencegahnya adalah dengan menurunkan suhu tubuh yang terlalu tinggi.






Untuk menurunkan panas tubuh dapat di berikan obat penurun panas. Namun jika perlu obat tidak juga membuat suhu tubuh turun, di lakukan kompres. Ada 2 jenis kompres, yaitu kompres panas dan kompres dingin. Di antara kedua hal tersebut, mana yang paling tepat?


Kompres dingin untuk saat ini di anggap tidak tepat. Kompres dingin tidak di rekomendasikan untuk mengatasi demam karena dapat meningkatkan pusat pengatur suhu (set point) hipotalamus, mengakibatkan badan menggigil sehingga terjadi kenaikan suhu tubuh. Kompres dingin mengakibatkan pembuluh darah mengecil (vasokonstriksi), yang meningkatkan suhu tubuh. Selain itu, kompres dingin mengakibatkan anak merasa tidak nyaman.


Dengan kompres panas, tubuh akan di rangsang untuk mengeluarkan keringat. Jika keringat telah keluar, secara alami suhu tubuh akan turun. Penggunaan kompres panas selama kurang lebih 10-15 menit akan membuka pori-pori dan mengeluarkan keringat sehinggga panas tubuh berkurang melalui prosesd penguapan.



Baca juga juga Artikel kami yang lain di sini


Bagaimana cara yang tepat menggunakan kompres panas saat demam? Begini caranya: 

Sebelum mengompres, sediakan baskom kecil berisi air hangat dengan suhu ± 38 ºC. Basahi handuk atau waslap dengan air hangat tersebut.
Saat mengompres, bukalah baju yang di pakai. Letakkan handuk di ketiak dan lipatan paha, bukan di dahi. Ketiak dan lipatan paha di lintasi pembuluh darah besar, sehingga segera memberi sinyal ke pusat pengatur suhu di otak untuk menurunkan demam. Kompres bagian tersebut ± 10 menit. Bila handuk sudah berkurang hangatnya, ulangi lagi dengan membasahinya dengan air hangat. Kompres lagi sampai suhu tubuh anak menurun.
Selesai mengompres, seka bagian yang habis di kompres (kemungkinan basah) dengan cara menekan-nekan kulit, jangan digosok. Gunakan handuk kering. Kenakan kembali baju. Pilih baju yang tipis dan longgar sehingga membantu meredakan demam melalui proses penguapan.Tutupi dengan selimut tipis apabila kedinginan atau menggigil.


Saat ini banyak beredar kompres instan berupa plester kompres. Efektifkah menggunakan plester kompres ini untuk menurunkan demam?


Plester kompres terbuat dari hidrogel sebagai penyerap panas. Di lihat dari cara kerjanya, plester kompres sama dengan melakukan kompres dingin. Sesuai dengan uraian di atas, kompres dingin tidak di rekomendasikan. Jadi sebaiknya jangan di lakukan.


Namun bila panas tubuh tidak juga turun, sebaiknya segeralah untuk mencari pertolongan medis.



Cara Mengatasi Anak Susah Makan Obat


Inilah beberapa cara mengatasi anak susah minum obat tanpa memaksa atau mencekokkannya. Trik-trik ini dibuat berdasarkan gaya mengasuh anak yang baik.


Anak susah minum obat

Cara tepat mengatasi anak yang susah untuk minum obat


Susah sekali memang membujuk anak-anak untuk minum obat, walaupun obatnya sudah berupa sirup dan biasanya sudah diberi perasa tambahan oleh pabriknya. Anak susah minum obat banyak alasannya. Pertama, karena rasanya tidak enak. Kedua, aromanya juga tidak enak. Ketiga, karena anak yang sakit tidak berada dalam kondisi mood yang baik, sehingga lebih rewel dari biasanya. Disamping rasa pahit anak susah minum obat juga de sebabkan karena ketegangan orang tu.

Kita sebagai orang tua sangat khawatir bila anak tidak minum obat. Banyak orang tua yang memaksakannya dengan cara mencekokkan obat ke mulut anak, sambil memegangi kaki dan tangan anak agar tidak bisa menolak obat. Perlu di pahami nih...Rata-rata anak kecil itu memang tak suka obat. Kita saja yang sudah dewasa juga tidak suka kok.

Hasilnya, anak akan meronta-ronta, menangis, dan cenderung mengeluarkan kembali obat yang belum tertelan. Parahnya, anak bisa trauma dengan proses pencekokan tersebut. Lalu bagaimana trik agar kita dapat mengatasi anak susah minum obat? Di bawah ini adalah beberapa trik yang dapat membantu mengatasi anak susah minum obat, terutama untuk balita.



Beri pengertian

Memberi penjelasan, adalah salah satu cara mendidik anak yang baik. Ini adalah salah satu gaya mengasuh anak, yaitu membuat anak secara sukarela melakukan sesuatu tanpa ada unsur paksaan. Balita sudah memiliki pemahaman yang baik terhadap ucapan kita.

Sebagai langkah awal, berilah pengertian kepadanya bahwa ia harus minum obat karena sedang sakit. Kita bisa memberi contoh perbandingan kondisi yang ia alami ketika sehat dibandingkan ketika sakit. Karena sakit rasanya tidak enak, maka bujuklah ia agar segera sembuh dengan cara minum obat.


Teknik Sisipan

Berikan obat di antara suapan-suapan makan. Misalnya, setelah makan bubur 2 sendok, maka sendok ketiga adalah obat. Lalu lanjutkan lagi dengan bubur. Namun balita tidak boleh merasa "dijebak". Ia tetap harus diberi pengertian terlebih dahulu dan ia harus tahu bahwa sendok itu berisi obat, bukan bubur.


Alihkan Perhatian

Dudukkan bayi dengan posisi tegak. Kemudian, perlihatkan mainan di atas kepala mereka. Cara ini bisa di praktekan dari bayi berusia delapan bulan. ''Saat ia sibuk memperhatikan mainan, mulutnya terbuka perlahan lalu masukkan obat. Berbohong tapi berhasil,'' .


Ada baiknya ketika makan obat, ada tayangan TV yang menarik perhatiannya, sehingga ia tidak terlalu memikirkan obat yang tidak enak. Bila menggunakan teknik "sisipan", manfaatkan TV untuk menarik perhatiannya sejak awal ia makan, bukan hanya ketika menyuapi obat.

Baca juga: Inilah obat kanker yang disembunyikan bertahun tahun

Melakukan dengan senang hati

Lakukan dengan senang hati. Berikanlah obat dengan tersenyum dan nada suara riang. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menciptakan suasana riang ini. Ada ibu yang berpura-pura minum obat itu, sehingga si kecil tertarik dan ikut meminumnya. Sementara ibu lainnya, mengganti kata 'obat' dengan 'kue' atau 'coklat' biar lebih menarik.

Dinginkan obat. Beberapa obat bisa dimasukkan dalam kulkas. Tapi, ada juga yang tidak. Tanyakan hal ini pada bidan atau apoteker Anda. Perlu Anda tahu, dalam keadaan dingin, rasa obat menjadi tidak terlalu kuat. Karena itu, untuk obat yang tidak boleh disimpan di kulkas, ada sejumlah ibu yang mencoba memberikannya pada si kecil dengan cara terlebih dahulu meletakkan sepotong kecil es batu pada lidah anak. Memberi minuman dingin juga bisa membantu mengurangi rasa pahit pada obat.

Perhatikan kondisi

Sering terjadi, si kecil hari ini tak menolak minum obat, tapi esoknya justru meronta-ronta. Kalau itu yang terjadi, perhatikan dahulu kondisi anak. Pada saat sakit, terangnya, anak berada dalam kondisi tak menyenangkan. "Entah mulutnya terasa pahit, ia sesak nafas, dan sebagainya. Otomatis, si anak akan merasa tak nyaman dengan dirinya sendiri. Nah, ketika harus minum obat yang rasanya tak sedap, ia jadi tambah tak nyaman."

Jadi, kurangilah dulu rasa tak nyaman anak. Jangan malah menjadi tak sabar, lalu marah. Anak pun jadi takut dan tak mau minum obat. Akibatnya, "Anak justru jadi belajar, jika ibunya marah, berarti obat tak akan diberi lagi. Besoknya atau kali lain kala harus minum obat, ia pun akan berusaha membuat ibunya marah agar tak diberi obat lagi.


Beri point lebih

Dan yang terakhir Jika anak "berhasil" minum obat dengan baik, berilah pujian. "Ini amat penting bagi anak karena ia akan merasa, minum obat merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan." Karena itulah, pujian harus selalu diberikan setiap kali anak melakukan tindakan positif yang diharapkan orang tua. Misalnya, "Mama bangga, lho, Adik pintar sekali minum obatnya," lalu beri ciuman atau pelukan. Dengan begitu, ketika si anak harus minum obat lagi, ia sudah bisa mengadaptasinya. Akan lebih baik bila sesekali orang tua juga memberinya reward. Misalnya, "Kalau Adik minum obat, Ibu akan menceritakan dongeng kesukaan Adik."

Baca juga: Menurunkan demampada anak menggunakan kompres dengan tepat


Itulah beberapa trik yang dapat anda praktekkan saat menghadapi anak yang susah untuk minum obat. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita sebagai orang tua agar dapat mendidik anak dengan baik.


Bila anda ingin berbagi informasi sebarkan artikel ini melalui Facebook,Twitter, atau Google+


Saturday, February 11, 2017

Upt Puskesmas Adipala I







Nama Puskesmas : PUSKESMAS ADIPALA I



Alamat : Jl. A. Yani No. 165 Adipala, Cilacap, Kode Pos 53271,

Telp (0282) 5264266





Produk : Upaya pelayanan kesehatan dengan kegiatan pokok meliputi promotif, prefentif, kuratif dan rehabilitatif melalui UKM dan UKP.





Keadaan Sarana Prasarana

Sarana kesehatan dan penunjang pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Adipala I terdiri dari :


Puskesmas Rawat Inap : 1 Unit
Puskesmas Pembantu : 1 Unit 
PKD : 9 Unit 
Posyandu : 74 Pos 
Pos Lansia : 16 Pos
Posbindu : 2 Pos



Demikian gambaran singkat tentang Upt Puskesmas Adipala I

Manual Mutu Puskesmas Adipala I

Manual Mutu Puskesmas Adipala I

Sesuai dengan Permenkes nomor 75 Tahun 2014 dan nomor 46 Tahun 2015 tentang akreditasi puskesmas, klinik pratama, tempat praktek mandiri dokter dan tempat praktek mandiri dokter gigi, disebutkan bahwa prinsip penyelenggaraan, tugas dan fungsi Puskesmas meliputi : paradigma sehat, pertanggung jawaban wilayah, Kemandirian masyarakat, Pemerataan, pemanfaatan teknologi tepat guna, keterpaduan dan kesinambungan program  dengan tujuan tercapaianya kecamatan  sehat di wilayah kerjanya.


Dalam melaksanakan fungsinya, puskesmas berwenang menyelenggarakan Pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan dan bermutu, Puskesmas mengutamakan upaya Promotif dan Preventif, berorientasi pada keamanan dan keselamatan baik untuk pasien, petugas dan pengunjung. Menjalankan prinsip koordinasi dan kerjasama lintas program dan lintas sektoral, melakukan pencatatan baik rekam medik dan kegiatan, melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem rujukan dan senantiasa meningkatkan kopetensi petugas.Puskesmas juga berfungsi sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan dan tenaga lain baik administrasi maupun fungsional terkait.

Sehingga penerapan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas yang tertuang dalam manual mutu puskesmas menjadi rujukan untuk mewujudkan pelayanan puskesmas yang bermutu sesuai dengan harapan. Manual mutu ini menjelaskan garis besar sistem manajemen mutu Puskesmas Adipala I. Semua ketentuan/persyaratan serta kebijakan yang tertuang dalam manual ini merupakan acuan untuk menjalankan kegiatan operasional Puskesmas Adipala I. Penyusunan Manual Mutu ini digunakan sebagai panduan dalam proses pelaksanaan akreditasi di Puskesmas Adipala I. Manual mutu ini juga sebagai basis mutu semua kegiatan dan pelaksanaan program di Puskesmas Adipala I.


Untuk mengetahui secara detail penyusunan Manual Mutu Puskesmas Adipala I lihat pada gambar di bawah ini :

Klik untuk melihat gambar :































Hellooooo!

Ninggalin Aktivitas dulu di kantor Refreshing ke Green Canyon biar nambah cita rasa kebersamaan..