Monday, March 11, 2019

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Serentak


Untuk mencegah penularan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) maka perlu dilakukan tindakan pencegahan dan akan dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara serentak di wilayah Kecamatan Adipala.
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus. Ditandai dengan gejala panas yang tinggi, sakit kepala, mual dan berlanjut dengan akibat gangguan pada pembuluh darah kapiler dan system pembukuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan pada hari ke 4 sampai 6. Angka kematian penyakit ini cukup tinggi, karena seringnya terjadi pendarahan dan syok. Jumlah kasus DBD sejak akhir Desember 2018 meningkat. Di wilayah adipala ada sekitar 12 kasus DBD tersebar di desa Adipala, Bunton dan Penggalang, Karangbenda, Glempangpasir, Di kabupaten cilacap sejumlah 140. Penderita dan yang meninggal 3 orang.
Upaya-upaya untuk mengantisipasi dan menanggulangi berjangkitnya DBD di daerah telah ada dilakukan oleh seperti case finding, penanganan kasus di Rumah sakit dan Puskesmas, pemeriksaan specimen dan fogging. Namun pada kenyataannya penanganan DBD di tingkat masyarakat belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hal ini dilihat dari belum banyaknya masyarakat yang memahami dan melakukan upaya penanganan yang tepat yakni melalui gerakan 4M Plus (mengurus tempat penyimpanan air, mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air dan menutup tempat-tempat penampungan air keluarga dan memantau tindakan plus, menggunakan kelambu, larvasida/abatisasi, pemantauan jentik berkala (PJB), penggunaan repelant atau obat anti nyamuk, dll) sehingga angka kasus DBD ini masih ada dan cukup banyak.
Penangganan DBD harus dilakukan secara tepat (efektif dan efisien), comprehensive  (upaya promotif, preventif dan kuratif). Integrated dan dengan pendekatan holistic. Angka kasus DBD serta keberhasilan pencegahan penanggulangan DBD tidak terlepas dari bagaimana pemberdayaan (peningkatan pengetahuan, persepsi, sikap dan praktek) masyarakat dalam penanggulangan DBD. Pada kenyataannya masih banyak pengetahuan, sikap dan praktek serta persepsi yang keliru di tingkat masyarakat dalam memahami upaya pencegahan dan penanggulangan DBD. Anggapan yang keliru masyarakat tersebut antara lain adalah sebagian warga masyarakat beranggapan bila ada anggota keluargannya terserang nyamuk aedes aegypti sehingga DBD, maka segera meminta fogging. Padahal pada kenyataanya hal ini perlu dibatasi karena pelaksanaan fogging akan banyak dampak negative yang dapat ditimbulkannya. Penanggulangan DBD yang tepat di tingkat masyarakat adalah pemutusan mata rantai penularan DBD tersebut melalui gerakan 4M plus, sehingga dalam hal ini fogging bukanlah solusi yang tepat.
Langkah-langkah konkrit harus terus dilakukan dan titingkatkan seperti melalui upaya pemberdayaan masyarakat melalui gerakan 3M Plus dan peningkatan derajat kesehatan, upaya perlindungan khusus terhadap penyakit, upaya penemuan kasus secara dini dan pengobatan segera, serta upaya untuk mencegah kefatalan dan kecacatan. Keberhasilan upaya-upaya ini juga didukung oleh kegiatan yang dilakukan secara kemitraan, baik secara lintas sektoral maupun lintas program. Selain itu yang paling penting adalah kepedulian dari anggota keluarga dalam rumah tangga dalam menjaga lingkungan rumah agar tetap terjaga dari genangan air yang menjadi perindukan nyamuk. Oleh karena itu UPTD Puskesmas Adipala I mempunyai program JATI DIMARI (Jadi Pemantau Jentik Di Rumah Sendiri).
JATI DIMARI dapat dilakukan oleh siapapun, setiap anggota keluarga asal ada kemauan untuk hidup bersih dan sehat. Yang dilakukan oleh seorang JATI DIMARI adalah melakukan kegiatan 4M Plus secara rutin seminggu sekali terutama di musim musim penghujan.
Kegiatan 4 M Plus adalah :

  1. Menguras penampungan air seminggu sekali
  2. Menutup tempat penampungan air
  3. Memanfaatkan barang barang bekas yang dapat menjadi tempat genangan air
  4. Memantau secara rutin
  5. Plus : menggunakan kelambu, larvasida/abatisasi, pemantauan jentik berkala (PJB), penanggunaan repelant atau obat anti nyamuk dll) sehingga angka kasus DBD ini masih ada dan cukup banyak