Showing posts with label Pelayanan Kesehatan. Show all posts
Showing posts with label Pelayanan Kesehatan. Show all posts

Thursday, June 17, 2021

ATURAN MENGENAI PELAKSANAAN VAKSINASI


 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) telah memperbarui aturan mengenai pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi COVID-19 untuk meningkatkan cakupan dan mempercepat program vaksinasi nasional. Dalam aturan terbaru ini vaksin COVID-19 merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax tetap tidak dapat dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong.

Ketentuan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 18 Tahun 2021 yang disahkan oleh Menteri Kesehatan pada 28 Mei 2021, menggantikan Peraturan Menteri Kesehatan yang sebelumnya Nomor 10 Tahun 2021.

Juru Bicara COVID-19 dari Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid hari ini (15/6) menjelaskan bahwa dalam aturan yang baru, Kemenkes mengizinkan penggunaan jenis vaksin COVID-19 yang dipergunakan dalam Vaksinasi Gotong Royong, dalam hal ini vaksin Sinopharm, sebagai Program Vaksinasi Pemerintah yang gratis.

Hal ini perlu diatur mengingat 500 ribu dosis vaksin Sinopharm yang diperoleh merupakan hibah dari pemerintah Uni Emirat Arab sehingga tidak dapat diperjualbelikan.

“Poin utama dari aturan ini untuk mengatur bahwa pemerintah diperbolehkan menerima vaksin yang sama dengan yang digunakan dalam Vaksinasi Gotong Royong selama itu merupakan skema hibah atau bantuan secara gratis. Bukan malah sebaliknya,” tegas dr. Nadia.

Hingga saat ini, vaksin yang telah ditetapkan untuk program Vaksinasi Gotong Royong diantaranya adalah Sinopharm, Moderna dan Cansino.

“Ada kemungkinan, Indonesia akan menerima hibah dari COVAX Facility dengan merk vaksin yang juga digunakan untuk vaksin Gotong Royong. Indonesia tidak mungkin untuk pilih-pilih jenis vaksin yang dihibahkan secara gratis oleh COVAX karena seluruh dunia masih berebut vaksin,” dr. Nadia menjelaskan.

dr. Nadia menambahkan bahwa hal ini tidak berlaku bagi 4 jenis vaksin lain yang telah dan akan dipergunakan dalam Program Vaksinasi Nasional, yaitu Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax.

Keempat jenis vaksin ini hanya boleh dipergunakan untuk Program Vaksinasi Pemerintah dan tidak dapat dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong.

“Selain itu, vaksin COVID-19 yang diperoleh dari hibah atau bantuan tersebut juga tidak boleh diperjualbelikan dan harus diberikan tanda khusus yang bisa dikenali secara kasat mata sebagai pembeda dengan vaksin Gotong Royong,” tutup dr. Nadia.

Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

Tuesday, June 15, 2021

KELAS IBU HAMIL

Apa si kelas ibu hamil itu ? Perlu diketahui nih buat bumil2 semuaaa

kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara 4 minggu sampai dengan 36 minggu ( menjelang persalinan ) dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. 


Tujuan & Manfaat Kelas Ibu Hamil :
Meningkatkan pengetahuan, mengubah Sikap dan perilaku ibu agar memahami Tentang menjaga kehamilan, persiapan Persalinan, perawatan nifas dan perawatan Bayi baru lahir dengan menggunakan Buku KIA
Manfaat Kelas Ibu Hamil :
1. Bagi ibu dan keluarga :
   > Sarana untuk mendapat teman, bertanya, memperoleh informasi yang harus dipraktekkan serta membantu ibu dalam menghadapi persalinan dengan aman dan nyaman
2. Bagi Petugas Kesehatan
   > Lebih tahu masalah kesehatan ibu hamil dan keluarganya serta menjadi lebih dekat dengan ibu hamil dan keluarganya serta masyarakat 











Monday, June 14, 2021

KEGIATAN POSBINDU PTM

Apa itu Posbindu PTM ? Pos Binaan Terpadu  Penyakit Tidak Menular (POSBINDU-PTM) adalah kegiatan monitoring dan deteksi dini faktor resiko PTM terintegrasi (Penyakit jantung ,diabetes, penyakit paru,asma,dan kanker) serta gangguan akibat kecelakaan dan tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang dikelola oleh masyarakat melalui pembinaan terpadu.


APA SAJA KEGIATANNYA?
1. Monitoring faktor resiko bersama PTM secara rutin dan periodik.
   > Rutin berarti Kebiasaan memeriksa kondisi kesehatan meski tidak dalam kondisi sakit.
   > Periodik  artinya pemeriksaan kesehatan dilakukan secara berkala
2. Konseling faktor resiko PTM tentang diet, aktifitas fisi, merokok, stress dll.
3. Penyuluhan / dialog interaktif sesuai masalah terbanyak.
4. Aktifitas fisik bersama seperti olah raga bersama, kerja bakti dll.
5. Rujukan kasus faktor resiko sesuai kriteria klinis

























TUJUAN DAN SASARAN
tujuan  : Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM
Sasaran : > Kelompok Masyarakat Sehat, Berisiko dan Penyandang PTM  yang berusia 15 tahun ke atas (juknik posbindu PTM 2012 kemenkes)
          > Pada orang sehat agar faktor resiko tetap terjaga dalam kondisi normal.
          > Pada orang dengan faktor resiko adalah mengembalikan kondisi beresiko ke kondisi normal.
          > Pada orang dengan penyandang PTM adalah mengendalikan faktor resiko pada kondisi normal untuk mencegah timbulnya komplikasi PTM.


MANFAAT POSBINDU PTM
1. Membudayakan gaya hidup sehat dengan berperilaku CERDIK
   C = Cek kondisi kesehatan secara berkala
   E = Enyahkan asap rokok
   R = Rajin  aktifitas fisik
   D = Diet yang sehat dengan kalori seimbang
   I = Istirahat yang cukup
   K = Kelola stres

2. Mawas Diri, Faktor risiko PTM yg kurang menimbulkan gejala secara bersamaan dapat terdeteksi & terkendali secara dini.

3. Metodologis & Bermakna secara klinis
   > Kegiatan dapat dipertanggung jawabkan
   > Dilaksanakan oleh kader khusus dan bertanggung jawab yg telah mengikuti pelatihan metode deteksi dini atau edukator PPTM.
   > Mudah Dijangkau, Diselenggarakan di lingkungan tempat tinggal masyarakat/ lingkungan tempat kerja dgn jadwal waktu yang disepakati.
   > Murah, Dilakukan oleh masyarakat secara kolektif dgn biaya yg disepakati/sesuai kemampuan masyarakat.


 

 

Sunday, November 24, 2019

Evaluasi Kinerja Pelayanan Publik 2019

Sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah Puskesmas Adipala I selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Kegiatan demi kegiatan dilakukan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan.




Sunday, November 17, 2019

POJOK BACA

Untuk meningkatkan budaya literasi dan minat baca, di UPTD Puskesmas Adipala I  terdapat suatu POJOK BACA. Berisi buku bacaan dengan berbagai genre dan tema.
Jadi kalian bisa menunggu sambil membaca, menunggu jadi tak membosankan lagi 🙂

Monday, March 11, 2019

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Serentak


Untuk mencegah penularan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) maka perlu dilakukan tindakan pencegahan dan akan dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara serentak di wilayah Kecamatan Adipala.
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus. Ditandai dengan gejala panas yang tinggi, sakit kepala, mual dan berlanjut dengan akibat gangguan pada pembuluh darah kapiler dan system pembukuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan pada hari ke 4 sampai 6. Angka kematian penyakit ini cukup tinggi, karena seringnya terjadi pendarahan dan syok. Jumlah kasus DBD sejak akhir Desember 2018 meningkat. Di wilayah adipala ada sekitar 12 kasus DBD tersebar di desa Adipala, Bunton dan Penggalang, Karangbenda, Glempangpasir, Di kabupaten cilacap sejumlah 140. Penderita dan yang meninggal 3 orang.
Upaya-upaya untuk mengantisipasi dan menanggulangi berjangkitnya DBD di daerah telah ada dilakukan oleh seperti case finding, penanganan kasus di Rumah sakit dan Puskesmas, pemeriksaan specimen dan fogging. Namun pada kenyataannya penanganan DBD di tingkat masyarakat belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hal ini dilihat dari belum banyaknya masyarakat yang memahami dan melakukan upaya penanganan yang tepat yakni melalui gerakan 4M Plus (mengurus tempat penyimpanan air, mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air dan menutup tempat-tempat penampungan air keluarga dan memantau tindakan plus, menggunakan kelambu, larvasida/abatisasi, pemantauan jentik berkala (PJB), penggunaan repelant atau obat anti nyamuk, dll) sehingga angka kasus DBD ini masih ada dan cukup banyak.
Penangganan DBD harus dilakukan secara tepat (efektif dan efisien), comprehensive  (upaya promotif, preventif dan kuratif). Integrated dan dengan pendekatan holistic. Angka kasus DBD serta keberhasilan pencegahan penanggulangan DBD tidak terlepas dari bagaimana pemberdayaan (peningkatan pengetahuan, persepsi, sikap dan praktek) masyarakat dalam penanggulangan DBD. Pada kenyataannya masih banyak pengetahuan, sikap dan praktek serta persepsi yang keliru di tingkat masyarakat dalam memahami upaya pencegahan dan penanggulangan DBD. Anggapan yang keliru masyarakat tersebut antara lain adalah sebagian warga masyarakat beranggapan bila ada anggota keluargannya terserang nyamuk aedes aegypti sehingga DBD, maka segera meminta fogging. Padahal pada kenyataanya hal ini perlu dibatasi karena pelaksanaan fogging akan banyak dampak negative yang dapat ditimbulkannya. Penanggulangan DBD yang tepat di tingkat masyarakat adalah pemutusan mata rantai penularan DBD tersebut melalui gerakan 4M plus, sehingga dalam hal ini fogging bukanlah solusi yang tepat.
Langkah-langkah konkrit harus terus dilakukan dan titingkatkan seperti melalui upaya pemberdayaan masyarakat melalui gerakan 3M Plus dan peningkatan derajat kesehatan, upaya perlindungan khusus terhadap penyakit, upaya penemuan kasus secara dini dan pengobatan segera, serta upaya untuk mencegah kefatalan dan kecacatan. Keberhasilan upaya-upaya ini juga didukung oleh kegiatan yang dilakukan secara kemitraan, baik secara lintas sektoral maupun lintas program. Selain itu yang paling penting adalah kepedulian dari anggota keluarga dalam rumah tangga dalam menjaga lingkungan rumah agar tetap terjaga dari genangan air yang menjadi perindukan nyamuk. Oleh karena itu UPTD Puskesmas Adipala I mempunyai program JATI DIMARI (Jadi Pemantau Jentik Di Rumah Sendiri).
JATI DIMARI dapat dilakukan oleh siapapun, setiap anggota keluarga asal ada kemauan untuk hidup bersih dan sehat. Yang dilakukan oleh seorang JATI DIMARI adalah melakukan kegiatan 4M Plus secara rutin seminggu sekali terutama di musim musim penghujan.
Kegiatan 4 M Plus adalah :

  1. Menguras penampungan air seminggu sekali
  2. Menutup tempat penampungan air
  3. Memanfaatkan barang barang bekas yang dapat menjadi tempat genangan air
  4. Memantau secara rutin
  5. Plus : menggunakan kelambu, larvasida/abatisasi, pemantauan jentik berkala (PJB), penanggunaan repelant atau obat anti nyamuk dll) sehingga angka kasus DBD ini masih ada dan cukup banyak


Monday, March 20, 2017

Posyandu Puskesmas Adipala I

Tim Supervisor Posyandu Serentak Puskesmas Adipala I


Posyandu Puskesmas Adipala I

Pengertian dan Definisi Posyandu-(Pos Pelayanan Terpadu) adalah pusat kegiatan masyarakat, dimana masyarakat dapat sekaligus memperoleh pelayanan KB dan kesehatan. Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat, dimana masyarakat dapat sekaligus pelayanan profesional oleh petugas sektor, serta non-profesional (oleh kader) dan diselenggarakan atas usaha masyarakat sendiri. Posyandu dapat dikembangkan dari pos pengembangan balita pos imunisasi, pos KB, pos kesehatan. Pelayanan yang diberikan posyandu meliputi: KB, KIA, gizi imunisasi, dan penanggulangan diare serta kegiatan sektor lain.

Pelayanan KB Kesehatan perlu dipadukan untuk memberikan kemudahan dan keuntungan bagi masyarakat, karena diposyandu tersebut masyarakat dapat memperoleh pelayanan lengkap pada waktu dan tempat yang sama.

Tujuan 


  • Untuk mempercepat penurunan angka kematian bayi, anak dan angka kelahiran. 
  • Untuk mempercepat penerimaan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) 
  • Agar masyarakat dapat mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan lain yang menunggu, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. 

Sasaran Pelayanan 

Semua anggota masyarakat, terutama ibu hamil, ibu menyusui, balita, pasangan usia subur. Cakupan pelayanan sebaiknya sekitar 100 balita (120 KK) atau sesuai dengan kemampuan petugas setempat.

Lokasi dan Penyelenggaraan 


  • Berada ditempat yang mudah didatangi oleh masyarakat dan ditentukan oleh masyarakat seperti pos pelayanan yang sudah ada, rumah penduduk, balai kelurahan, balai RW/RT. 
  • Prioritas dibentuk ditempat yang rawan dibidang gizi, kesehatan lingkungan. 


Pelayanan KB kesehatan-direncanakan dan dikembangkan oleh kader bersama kepala desa/lurah, LKMD (Seksi KB, Kesehatan dan PKK), tokoh masyarakat, pemuda dll. dengan bimbingan tim pembina LKMD tingkat kecamatan.

Kegiatan/pelayanan yang diberikan 


  • Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita melalui: 

  1. Penimbangan bulanan 
  2. Pelayanan gizi 
  3. Pencegahan terhadap penyakit 
  4. Pengobatan penyakit 
  5. Penyuluhan KB Kesehatan

  • Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur (PUS) melalui: 

  1. Pelayanan gizi 
  2. Pencegahan terhadap penyakit 
  3. Pengobatan penyakit 
  4. Pelayanan kontrasepsi 
  5. Penyuluhan KB-Kesehatan 
Pengaturan 

Meja I: Pendaftaran dan penyuluhan

Meja II:


  • Penimbangan bayi dan balita. 
  • Pelayanan ibu menyusui, ibu hamil, PUS. 

Meja III: Pengisian KMS.

Meja IV:

  • Penyuluhan perorangan pada ibu hamil, menyusui, PUS. 
  • Pelayanan oralit, vitamin A dosis tinggi. 
  • Pemberian tablet besi. 
  • Pemberian pil, kondom, tablet busa. 


Meja V:


  • Pelayanan KIA (pemeriksaan ibu hamil, pemberian imunisasi). 
  • Pelayanan KB. 
  • Pelayanan pengobatan. 


Peran Fungsi Perawat Kesehatan di POSYANDU 


  • Memberi bimbingan teknis pada saat pendaftaran, penimbangan, pengobatan, hasil penimbangan bayi/balita. 
  • Membantu menyuluh, menyediakan media penyuluhan. 
  • Memberikan pelayanan imunisasi dan pengobatan sederhana. 
  • Memberikan penyuluhan dan merujuk pasien ke Puskesmas. 
  • Pelayanan kontrasepsi. 

Peran Kader dalam Kegiatan 

Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita


  • Mencatat pendaftaran. 
  • Membantu menimbang. 
  • Mencatat dalam buku register, penimbangan dan KMS.
  • Memberikan penyuluhan. 
  • Menemukan dan mengirim ke petugas kesehatan. 
  • Menemukan penderita diare/muntaber, memberikan penyuluhan, memberikan oralit dan merujuk kasus yang berat. 
  • Menemukan, mencatat, menyuluh dan merujuk, bayi yang belum diimunisasi petugas kesehatan. 

Pemeliharaan ibu hamil


  • Mencatat dalam buku. 
  • Memberikan penyuluhan, merujuk, dan memberikan tablet tambah darah. Pemeliharaan ibu menyusui. 
  • Mencatat. 
  • Memberikan penyuluhan tentang KB, kesehatan, dan ibu menyusui. 
  • Merujuk kepetugas kesehatan. 

Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan 

Persiapan


  • Kader merencanakan kegiatan setelah musyawarah masyarakat desa dan latihan kader sudah selesai. 
  • Kegiatan direncanakan bersama Lurah, LKMD (Sie KB Kes. PKK) dengan bimbingan tim LKMD tingkat kecamatan. 
  • Perencanaan kegiatan meliputi: 
  • Penyusunan tenaga pelaksanaan dan tugasnya dengan memanfaatkan kelompok kegiatan yang ada. 
  • Penyusunan jadwal kegiatan. 
  • Penentuan tempat kegiatan. 
  • Cakupan keluarga/sasaran. 
  • Perlengkapan yang diperlukan. 
  • Kader mengisi registrasi gizi dan KB untuk data desa. 
  • Kader mengajak kelompok sasaran untuk datang ke posyandu dengan cara pendekatan kelompok, perorangan melalui tokoh. 

Pelaksanaan

Sehari sebelum pelaksanaan:


  • Sebelum pelaksanaan memberitahu kepada ibu hamil, ibu menyusui, PUS, orang tua, bayi dan anak balita agar datang ke posyandu. 
  • Kader menyediakan alat-alat yang diperlukan, meja, kursi, dacin, buku register, poster, KMS, oralit, vit. A, tablet tambah darah, alat kontrasepsi, pemberian obat sederhana. 

Pada hari pelaksanaan:


  • Penyuluhan kelompok tentang 5 program terpadu. 
  • Pendaftaran sasaran di buku register, imunisasi. 
  • Penimbangan bayi, balita dicatat di KMS. Di bawah garis merah, 3 x tidak naik, sakit dirujuk ke petugas kesehatan; usia 3-14 bulan pelayanan imunisasi; dan diare diberi oralit, dan penyuluhan kepada orangtua. 
  • Pelayanan ibu hamil, semua ibu hamil diberi obat tambah darah. Rujukan ke Puskesmas bila diperlukan, apabila muka pucat, kaki bengkak, hamil lebih dari 3 x, tinggi badan kurang dari 145 cm, hamil kurang dari 20 tahun dan diatas 30 tahun, perdarahan dari alat kelamin, belum imunisasi. 
  • Pelayanan ibu menyusui, pengobatan, penyuluhan, pelayanan KB. Rujukan ke Puskesmas. 
  • Pelayanan pasangan usia subur, kegiatan di Posyandu 1-2 x sebulan. Waktu yang dipilih merupakan hasil kesepakatan bersama antara Lurah, LKMD, masyarakat dan Puskesmas. 

Pembinaan POSYANDU 

Pertemuan untuk membahas hasil kegiatan dan mengusahakan dukungan masyarakat melalui penyuluhan KB dan kesehatan pada setiap kesempatan yang ada seperti arisan, pengajian, selamatan, pertunjukkan. Mengajak masyarakat ikut terlibat dalam pelaksanaan. Menggali dan menghimpun kemampuan masyarakat untuk melengkapi kebutuhan Posyandu dengan dana, sarana, pemikiran.

Mengusahakan swadaya masyarakat seperti dana sehat, usaha peningkatan pendapatan keluarga, koperasi simpan pinjam. Kunjungan rumah bagi peserta yang tidak hadir di Posyandu. Melaporkan masalah dan perkembangan kepada Lurah/LKMD. Mengusahakan kegiatan untuk pembinaan kader seperti olahraga, arisan, karyawisata, kesenian, koperasi, pakaian seragam dan lain-lain.

POSGAW (Seger Waras)

Pembentukan PosGaw (Seger Waras)


Posgaw



14 februari 2017- Sebagai Hari Pembentukan POSGAW "Seger Waras" , sebuah Posyandu versi Orang dengan Gangguan Jiwa, ide Awal muncul dari benak saya,melihat fenomena banyaknya ODGJ (Orang dengan Gangguan jiwa) tapi trus stag bingung melangkah, hanya menyampaikan saja ke ka Puskesmas Adipala I, gayung bersambut dg kedatangan KKN STIKES Alirsyad Al Islamiyah cilacap, Program ini dpt sedikit terealisasi dari adany Pelatihan Kader Jiwa desa Karangsari dan terbentuknya POSGAWA SegerWaras, dg harapan Kita lebih memantau Kesehatan Jiwa ODGJ dengan melibatkan Keluarga dan ODGJ tersebut...

Ucapan Terima Kasih

Ucapan terimakasih para Kader jiwa yg berkenan beramal waktu dn tenaga dlm program ini Endang Sri Lestari Situs Bundanya Shinta Mamahnya Metha Mamahe Tiyaz Kholbiatun Nafisah Mila Sagita Melyana Fitria Ningsih dll
Thanks buat bu LurnizWindy Widya
Yang dll mendukung program2 kita
Thanks buat Mahasiswa KKN dan dosen Alir atas support dlm Posgawa Seger Waras
Tentram atine.....
Waras pikirane....

Posgaw2

Posgaw3


Proses Pelayanan Kesehatan Puskesmas Adipala I

Proses Pelayanan (Proses Bisnis)




Puskesmas adipala I memiliki kegiatan bisnis utama yang terdiri dari beberapa Pelayanan kesehatan yang bisa anda lihat pada tabel di bawah ini :





Pelayanan Kesehatan Puskesmas Adipala I
                        
PROSES PELAYANAN (PROSES BISNIS)

Puskesmas memiliki kegiatan bisnis utama yaitu:

a.    Pelayanan klinis atau UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) :

1)  Dalam Gedung
Ø  Pelayanan Pendaftaran
Ø  Pelayanan IGD
Ø  Pelayanan Umum
Ø  Pelayanan Gigi
Ø  Pelayanan Kesling
Ø  Pelayanan Kesehatan Ibu
Ø  Pelayanan Kesehatan Anak
Ø  Pelayanan KB
Ø  Pelayanan Imunisasi
Ø  Pelayanan Konseling Gizi
Ø  Pelayanan Penyakit Menular terdiri dari : P2P dan TB.
Ø  Pelayanan Kesehatan Reproduksi dan permasalahannya (Capeng dan HIV/AIDS)
Ø  Pelayanan Calon Haji
Ø  Pelayanan Prolanis
Ø  Pelayanan Rawat Inap
Ø  Pelayanan Persalinan dan Nifas
Ø  Pelayanan Apotik
Ø  Pelayanan Laboratorium
                        2)  Luar Gedung
Ø  PosKesDes
Ø  PUSTU
b.    Upaya kesehatan masyarakat (UKM Esensial)
1)    Upaya Promosi Kesehatan
·         Penyuluhan Kesehatan
·         SMD dan MMD
·         Pemberdayaan Masyarakat
2)    Upaya Kesehatan Lingkunan
·         Inspeksi TTU
·         Inspeksi DAM
·         Pemicuan STBM
3)    Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P)
·         Posbindu PTM
·         Surveilans
·         Pemeriksaan Epidemiologi
4)    Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
·         Posyandu Balita
·         Penjaringan Bumil Resti (ANC Terpadu)
·         Kelas Ibu Hamil
·         SDIDTK
·         Kelas Ibu Bayi dan Balita
5)    Upaya Gizi
·         Penimbangan Serentak
·         Pemantauan Garam beryodium
6)    Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
·         Kunjungan Rumah 
c.    Upaya kesehatan masyarakat (UKM Pengembangan)
1)   Posyandu Lansia
2)  Kesehatan Jiwa




                                                                           
                                                                         
Baca juga artikel:Cara menurunkan demam pada anak menggunakan kompres