Untuk mencegah penularan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) maka perlu dilakukan tindakan pencegahan dan akan dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara serentak di wilayah Kecamatan Adipala.
Demam Berdarah Dengue (DBD)
merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus. Ditandai dengan gejala panas
yang tinggi, sakit kepala, mual dan berlanjut dengan akibat gangguan pada
pembuluh darah kapiler dan system pembukuan darah, sehingga mengakibatkan
perdarahan-perdarahan pada hari ke 4 sampai 6. Angka kematian penyakit ini
cukup tinggi, karena seringnya terjadi pendarahan dan syok. Jumlah kasus DBD
sejak akhir Desember 2018 meningkat. Di wilayah adipala ada sekitar 12 kasus
DBD tersebar di desa Adipala, Bunton dan Penggalang, Karangbenda, Glempangpasir,
Di kabupaten cilacap sejumlah 140. Penderita dan yang meninggal 3 orang.
Upaya-upaya untuk mengantisipasi
dan menanggulangi berjangkitnya DBD di daerah telah ada dilakukan oleh seperti
case finding, penanganan kasus di Rumah sakit dan Puskesmas, pemeriksaan
specimen dan fogging. Namun pada kenyataannya penanganan DBD di tingkat
masyarakat belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hal ini dilihat dari
belum banyaknya masyarakat yang memahami dan melakukan upaya penanganan yang
tepat yakni melalui gerakan 4M Plus (mengurus tempat penyimpanan air, mengubur
barang-barang bekas yang dapat menampung air dan menutup tempat-tempat
penampungan air keluarga dan memantau tindakan plus, menggunakan kelambu,
larvasida/abatisasi, pemantauan jentik berkala (PJB), penggunaan repelant atau
obat anti nyamuk, dll) sehingga angka kasus DBD ini masih ada dan cukup banyak.
Penangganan DBD harus dilakukan
secara tepat (efektif dan efisien), comprehensive (upaya promotif, preventif dan kuratif).
Integrated dan dengan pendekatan holistic. Angka kasus DBD serta keberhasilan
pencegahan penanggulangan DBD tidak terlepas dari bagaimana pemberdayaan
(peningkatan pengetahuan, persepsi, sikap dan praktek) masyarakat dalam
penanggulangan DBD. Pada kenyataannya masih banyak pengetahuan, sikap dan
praktek serta persepsi yang keliru di tingkat masyarakat dalam memahami upaya
pencegahan dan penanggulangan DBD. Anggapan yang keliru masyarakat tersebut
antara lain adalah sebagian warga masyarakat beranggapan bila ada anggota
keluargannya terserang nyamuk aedes aegypti sehingga DBD, maka segera meminta
fogging. Padahal pada kenyataanya hal ini perlu dibatasi karena pelaksanaan
fogging akan banyak dampak negative yang dapat ditimbulkannya. Penanggulangan
DBD yang tepat di tingkat masyarakat adalah pemutusan mata rantai penularan DBD
tersebut melalui gerakan 4M plus, sehingga dalam hal ini fogging bukanlah
solusi yang tepat.
Langkah-langkah konkrit harus
terus dilakukan dan titingkatkan seperti melalui upaya pemberdayaan masyarakat
melalui gerakan 3M Plus dan peningkatan derajat kesehatan, upaya perlindungan
khusus terhadap penyakit, upaya penemuan kasus secara dini dan pengobatan
segera, serta upaya untuk mencegah kefatalan dan kecacatan. Keberhasilan upaya-upaya
ini juga didukung oleh kegiatan yang dilakukan secara kemitraan, baik secara
lintas sektoral maupun lintas program. Selain itu yang paling penting adalah
kepedulian dari anggota keluarga dalam rumah tangga dalam menjaga lingkungan
rumah agar tetap terjaga dari genangan air yang menjadi perindukan nyamuk. Oleh
karena itu UPTD Puskesmas Adipala I mempunyai program JATI DIMARI (Jadi
Pemantau Jentik Di Rumah Sendiri).
JATI DIMARI dapat dilakukan oleh
siapapun, setiap anggota keluarga asal ada kemauan untuk hidup bersih dan
sehat. Yang dilakukan oleh seorang JATI DIMARI adalah melakukan kegiatan 4M
Plus secara rutin seminggu sekali terutama di musim musim penghujan.
Kegiatan 4 M Plus adalah :
- Menguras penampungan air seminggu sekali
- Menutup tempat penampungan air
- Memanfaatkan barang barang bekas yang dapat menjadi tempat genangan air
- Memantau secara rutin
- Plus : menggunakan kelambu, larvasida/abatisasi, pemantauan jentik berkala (PJB), penanggunaan repelant atau obat anti nyamuk dll) sehingga angka kasus DBD ini masih ada dan cukup banyak
0 comments:
Post a Comment